Bulan September adalah bulan yang sangat aku tunggu setiap tahunnya. Ini adalah hari dimana aku dilahirkan, jadilah sangat ditunggu-tunggu, seperti pada tahun sebelumnya ada kejutan yang menarik dari orang tua dan pujaan hatiku. Namun kejutan di tahun 2014 ini sungguh berbeda di tahun sebelumnya. Sesuatu insiden terjadi tanpa diduga terjadi. Ayahanda tercinta telah dipanggil Sang Pencipta di awal September, tepatnya pada tanggal 1 September 2014 pukul 13.00 di RS. Dr. Soetomo Surabaya. Ini adalah peristiwa yang tak terlupakan dalam hidupku, setelah 20 hari lebih lamanya saya sekeluarga berusaha sekuat tenaga demi kesembuhannya dari 1 rumah sakit ke rumah sakit yang lain. Namun Allah mempunyai rencana yang lain. Allah memberikan rencana yang lebih indah yaitu memanggilnya untuk berpulang di sisinya.
Bila dipikir lagi rasanya ini sungguh seperti mimpi. Dulu ketika aku masih duduk di bangku kanak-kanak pernah aku berpikir aku tidak ingin dewasa, ingin waktu berhenti. Tidak ingin waktu ini berputar, dengan berputarnya waktu, bertambahlah usia kita, dan bertambah tualah umur kedua orang tua kita. Sejak dulu aku selalu takut bila melihat orang tuaku tidur. Takut mereka berdua tidak akan bangun lagi. Setiap malam aku selalu terbangun dan selalu menengok kedua orang tuaku yang masih tertidur lelap, dan meyakinkan bahwa masih terdapat hembusan nafas yang keluar dari diri mereka.
Namun di akhir hayat ayahanda, sungguh sangat menyesal bahwa aku dan ibu saya pun tidak dapat berada disisinya saat Izrail melaksanakan tugas yang diembannya. Hal ini memang benar-benar terasa seperti mimpi. Begitu tiba-tiba. Mungkin memang dunia ini memang fana, dunia ini tempat kita bersenda gurau dan mencari uang saku untuk perjalanan di akhirat yang kekal abadi nanti. Semoga ayahanda damai di sana. Terima kasih buat pujaan hatiku yang selalu ada saat aku membutuhkanku. Love U So Much :-*:-*
Bila dipikir lagi rasanya ini sungguh seperti mimpi. Dulu ketika aku masih duduk di bangku kanak-kanak pernah aku berpikir aku tidak ingin dewasa, ingin waktu berhenti. Tidak ingin waktu ini berputar, dengan berputarnya waktu, bertambahlah usia kita, dan bertambah tualah umur kedua orang tua kita. Sejak dulu aku selalu takut bila melihat orang tuaku tidur. Takut mereka berdua tidak akan bangun lagi. Setiap malam aku selalu terbangun dan selalu menengok kedua orang tuaku yang masih tertidur lelap, dan meyakinkan bahwa masih terdapat hembusan nafas yang keluar dari diri mereka.
Namun di akhir hayat ayahanda, sungguh sangat menyesal bahwa aku dan ibu saya pun tidak dapat berada disisinya saat Izrail melaksanakan tugas yang diembannya. Hal ini memang benar-benar terasa seperti mimpi. Begitu tiba-tiba. Mungkin memang dunia ini memang fana, dunia ini tempat kita bersenda gurau dan mencari uang saku untuk perjalanan di akhirat yang kekal abadi nanti. Semoga ayahanda damai di sana. Terima kasih buat pujaan hatiku yang selalu ada saat aku membutuhkanku. Love U So Much :-*:-*
Komentar
Posting Komentar
Jangan Lupa Komentarnya Yah