1 Minggu lebih ayahmu libur lebaran di tahun 2013 ini nak. Namun lebaran di tahun ini terasa berbeda daripada di tahun sebelumnya. Hal tersebut dikarenakan ayahmu tidak mudik bertemu dengan sanak saudara yang nan jauh di Propinsi Jawa Tengah. Ada senang dan ada enggaknya. Senangnya ayah tidak harus berlama-lama duduk di atas kuda besi dan menempuh perjalanan yang cukup jauh yang membutuhkan stamina yang kuat dan pantat yang prima :D hihihihihi. Tidak senangnya adalah suasana lebaran di Sukorejo, Jawa Timur tak semeriah di Magelang ataupun Sukoharjo. Ada banyak budaya yang sangat berbeda seperti :
- Di Sukorejo pada saat bulan Ramadhan, ketika waktu saur tak semeriah dan serame seperti di Sukoharjo. Orang-orang gugah-gugah saur biasa-biasa aja . Bila di Sukoharjo hmmmmmm rame banget. Lo sudah bulan Ramadhan nak banyak sekolah-sekolah dari SD-SMP akan banyak kehilangan tong sampahnya. Hal itu diambil alias dicuri alias dimaling (jangan ditiru) yang nantinya akan dibuat menjadi drum dan dipasang di gerobak. Uihhh pokokknya rame banget wis nak. Nanti bila ada fotonya ayah kasih tua nak.
- Saat lebaranpun di sini aneh nak, banyak anak-anak hingga orang dewasa yang gak kenal sama sekali tiba-tiba datang ke rumah. Katanya sich mau silaturahmi tapi sebenarnya hanya cari uang saku lebaran. K'lo masih anak-anak sich mendingan karena belum tau malu pi bila sudah dewasa sungguh terlalu memalukan. Lebaran disini seperti ajang ngemis dari satu rumah ke rumah yang lain.
Disamping lebaran yang kurang meriah di sini ada hal yang sangat disayangkan. Pasalnya selama 1 minggu lebih ayahmu just at home alias di rumah aja gak bisa kemana mana. Hal tersebut dikarenakan kakekmu yang sedang sakit. Bila engkau bertanya sakit apa ? Beliau sakit paru-paru. Ya jelas sajalah lah orang rokoknya saja seperti kereta api yang melaju terus karena tidak ada lampu lalu lintas yang menghalangi. Pesanku buat engkau anakku janganlah engkau nanti ketika dewasa merokok. Ancaman bahaya yang tertulis dalam bungkus rokok bahwa rokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan itu bukanlah main-main.
Namun meskipun libur lebaran ini tidak semeriah seperti biasanya, ayah tetap masih bisa bersyukur karena masih bisa diberikan kesempatan oleh Sang Pencipta untuk bertemu dengan bulan Ramadhan
infonya sangat menarik, salam kenal :)
BalasHapusapanya yang menarik mas
Hapus