Lebaran 1433 H seperti biasa saya habiskan di kota Magelang, Jawa Tengah. Banyak agenda kegiatan yang harus saya lakukan selain lebaran yaitu berurusan dengan polisi. Bukan jadi penjahat lo tapi membuat SIM (Surat Ijin Mengemudi) dan SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian) untuk administrasi dalam pekerjaan.
Perjalanan mudik kali ini saya berkendara sepeda motor dengan bapak saya dengan menggunakan 2 motor, sedangkan ibu dan adek naek bus malam. Saat mudik balik karena ibu dan adek tidak dapat tiket bus malam yang berangkat untuk tanggal sebelum 27 Agustus, maka diputuskanlah untuk ibu dan adek balik ke kota Pandaan dengan boncengan sepeda motor.
Perjalanan tergolong cukup lama karena membutuhkan waktu + 12 jam perjalanan. Alhamdulillah arus mudik balik kali ini tidak terlalu macet karena memang kita mudik balik H-3 dari tanggal masuk sekolah yaitu 27 Agustus. Adek mudik bareng si bapak sedangkan ibu satu motor denganku. Ketika sampai di kota Ngawi, Jawa Timur, tepatnya di perempatan lampu merah sepeda motor kami berhenti. Aku menoleh ke arah adekku yang berboncengan dengan si bapak dan saat itu juga terbesit dalam pikiranku yang kemudian terucap pula pikiranku untuk bilang dan bertanya kepada adek :
Bagaimana kesehatan bokong Anda ? hehehehehe . . . . . .
Pertanyaan konyol yah teman teman, tapi memang posisinya perjalanan jauh dan bokong memang terasa telah capek karena lelah duduk di atas sepeda motor. Jadi aku ingin menghimbau buat para saudara-saudara yang akan mudik untuk menebalkan jok sepeda kalian. Karena . . .
Kesehatan bokong Anda ditentukan oleh keempukan dari jok motor Anda
Jadi mudik itu tak hanya memperhatikan kesehatan badan (dada, kepala, tangan dll) tapi juga harus memperhatikan bokong juga, hahahahahahahaha
Komentar
Posting Komentar
Jangan Lupa Komentarnya Yah