"Titip Rindu Buat Ayah" itulah salah satu judul lagu dari seorang penyanyi senior di Indonesia, Ebiet G. Ade namanya. Berikut lirik lagu "Titip Rindu Buat Ayah - Ebiet G. Ade" :
Dengerin lagu yang satu ini membuat ayahmu ingin menangis rasanya nak. Bacalah lirik yang ayah cetak tebal diatas, "Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras" & "Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan" seperti keadaan kakekmu saat ini yang ketika tidur terlihat sangat lelah, membuat ayah setiap malam selalu khawatir dan terbangun untuk membenarkan selimut tidurnya. Melihat tubuhnya yang kurus dan makin terlihat tulang tubuhnya membuat ayahmu ini ingin berkata, "Sudah yah istirahat dirumah saja biar aku yang berkerja.", namun ayah tau hal tersebut hanya akan sia-sia karena kakekmu bukan tipikal orang yang hanya bisa diam di rumah begitu saja tanpa melakukan apapun.
Lirik "Ayah dalam hening sepi ku rindu" mengingatkan ayahmu ketika masa kecil dahulu sering diboncengin oleh kakekmu naik sepeda mini dengan posisi ayah berdiri di kursi belakang sambil berpegangan ke pundak kakekmu. Itu adalah masa kecil yang menyenangkan apalagi ayah diajak bersepeda melewati jalanan yang banjir oleh aliran sungai yang cukup tinggi di daerah Sukoharjo, Jawa Tengah. Huuuumt masa kecil yang sungguh kerindukan.
Ayah berpikir apa yang engkau kan pikirkan ketika membaca catatan "Titip Rindu Buat Ayah", apakah engkau akan rindu juga kepada ayahmu ini ?
di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa benturan dan hempasan terpahat di keningmu kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras namun kau tetap tabah meski nafasmu kadang tersengal memikul beban yang makin sarat, kau tetap bertahan engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
keriput tulang pipimu gambaran perjuangan bahumu yang dulu kekar legam terbakar matahari kini kurus dan terbungkuk namun semangat tak pernah pudar meski langkahmu kadang gemetar, kau tetap setia ayah dalam hening sepi ku rindu untuk menunai padi milik kita tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan anakmu sekarang banyak menanggung beban engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini keriput tulang pipimu gambaran perjuangan bahumu yang dulu kekar legam terbakar matahari kini kurus dan terbungkuk namun semangat tak pernah pudar meski langkahmu kadang gemetar, kau tetap setia
Lirik "Ayah dalam hening sepi ku rindu" mengingatkan ayahmu ketika masa kecil dahulu sering diboncengin oleh kakekmu naik sepeda mini dengan posisi ayah berdiri di kursi belakang sambil berpegangan ke pundak kakekmu. Itu adalah masa kecil yang menyenangkan apalagi ayah diajak bersepeda melewati jalanan yang banjir oleh aliran sungai yang cukup tinggi di daerah Sukoharjo, Jawa Tengah. Huuuumt masa kecil yang sungguh kerindukan.
Ayah berpikir apa yang engkau kan pikirkan ketika membaca catatan "Titip Rindu Buat Ayah", apakah engkau akan rindu juga kepada ayahmu ini ?
bikin kangen dan prihatin sama ayah. tapi ayahku sudah tiada.
BalasHapusayah ... dalam sepi engkau kurindu...
lo ayahnya sudah tiada yah ?
HapusSemoga ayah sehat selalu ya pak... so sweet ini. Langka loh anak lelaki dewasa dan segitu perhatiannya sama ayah :)
BalasHapusOya, ini kunjungan balik dari nurulnoe.com
ralat dikit saya masih mas mas belum menjadi bapak bapak hihihih, ya punya ayah ya harus diperhatiin banyak juga anak di Indonesia yang tidak memiliki seorang ayah
Hapus